Industri kecantikan Indonesia sedang mengalami masa keemasan, didorong oleh tren media sosial dan kesadaran perawatan diri yang tinggi. Namun, di balik kilau industri ini, terdapat bayang-bayang gelap yang meresahkan: maraknya peredaran kosmetik ilegal dan oplosan (skincare abal-abal).

Kisah tentang krim pemutih bermerkuri yang merusak kulit, atau produk viral yang diracik di “pabrik” rumahan yang tidak higienis, telah menjadi berita harian. Fenomena ini menciptakan krisis kepercayaan yang serius. Konsumen kini menjadi skeptis, bertanya-tanya: “Apakah produk yang saya pakai di wajah ini benar-benar aman, atau hanya kemasannya saja yang cantik?”

Di tengah badai ketidakpastian ini, ISO 22716:2007—standar internasional untuk Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) atau Good Manufacturing Practices (GMP)—muncul sebagai mercusuar integritas. Bagi produsen kosmetik yang serius, standar ini bukan sekadar kepatuhan regulasi, melainkan strategi pertahanan terbaik untuk memenangkan hati konsumen.

Mengapa Konsumen Semakin Peduli pada “Dapur” Produksi?

Dulu, konsumen hanya peduli pada hasil akhir: “Apakah ini membuat saya putih/glowing?” Namun, era “Skin-tellectual” (konsumen yang cerdas tentang perawatan kulit) telah mengubah permainan. Konsumen kini ingin tahu journey produk tersebut.

Mereka sadar bahwa bahan baku yang bagus saja tidak cukup jika proses produksinya cacat. Sebuah serum dengan hero ingredient mahal bisa menjadi racun jika terkontaminasi bakteri selama pengisian botol, atau jika takarannya tidak konsisten karena alat ukur yang tidak dikalibrasi.

Di sinilah peran ISO 22716. Standar ini mengatur apa yang terjadi di “dapur” produksi yang tidak bisa dilihat konsumen, menjamin bahwa setiap botol yang keluar dari pabrik memiliki kualitas dan keamanan yang sama.

ISO 22716: Lebih dari Sekadar Kebersihan

Banyak yang mengira ISO 22716 hanya soal memakai masker dan sarung tangan di pabrik. Padahal, standar ini adalah sistem manajemen mutu yang komprehensif yang mencakup:

Integritas Rantai Pasok (Supply Chain Integrity): Ancaman kosmetik ilegal sering kali datang dari bahan baku yang tidak murni. ISO 22716 mewajibkan audit ketat terhadap pemasok. Produsen harus tahu persis dari mana gliserin, pengawet, atau ekstrak tumbuhan mereka berasal. Ini mencegah masuknya bahan berbahaya atau terlarang ke dalam lini produksi sejak awal.

Konsistensi Tanpa Kompromi: Produk ilegal sering kali dibuat dengan “kira-kira”. Batch pertama bagus, batch kedua menyebabkan iritasi. ISO 22716 menghilangkan faktor tebak-tebakan ini. Segala sesuatu, mulai dari penimbangan bahan, kecepatan pengadukan, hingga suhu penyimpanan, diatur oleh prosedur standar yang ketat. Hasilnya adalah produk yang konsisten aman.

Ketertelusuran (Traceability) sebagai Jaminan: Apa yang terjadi jika ditemukan masalah pada produk di pasaran? Tanpa sistem ISO, produsen mungkin panik dan tidak tahu batch mana yang bermasalah. Dengan ISO 22716, produsen memiliki kemampuan untuk melacak sejarah produk secara mundur—siapa yang membuatnya, kapan dibuat, bahan apa yang dipakai—dalam hitungan menit. Kemampuan untuk melakukan penarikan produk (recall) secara cepat dan presisi adalah bentuk tanggung jawab tertinggi terhadap keselamatan konsumen.

Sertifikasi sebagai Bahasa Kepercayaan

Di pasar yang bising di mana semua orang mengklaim “Aman” dan “BPOM”, sertifikasi ISO 22716 menjadi pembeda yang valid.

Bagi konsumen, logo atau klaim kepatuhan terhadap standar GMP internasional memberikan ketenangan pikiran. Itu adalah sinyal bahwa brand tersebut tidak bermain-main dengan keselamatan mereka. Brand tersebut telah membuka pintu pabriknya untuk diperiksa oleh auditor independen dan dinyatakan layak.

Kesimpulan

Ancaman kosmetik ilegal mungkin tidak akan hilang dalam semalam. Namun, brand kecantikan yang ingin bertahan dalam jangka panjang tidak boleh ikut arus dalam praktik jalan pintas.

Mengadopsi ISO 22716 adalah sebuah deklarasi. Ini adalah cara produsen mengatakan kepada konsumen: “Kami menghargai kulit dan kesehatan Anda lebih dari sekadar keuntungan sesaat.” Ketika kepercayaan adalah mata uang paling berharga di industri kecantikan, ISO 22716 adalah investasi terbaik yang bisa dilakukan sebuah perusahaan.